PANTAU LAMPUNG – Taman Nasional Way Kambas (TNWK) di Kabupaten Lampung Timur resmi dibuka kembali setelah tutup selama tiga tahun akibat pandemi Covid-19. Namun, pembukaan ini justru menuai keluhan dari sejumlah pengunjung.
Salah satu pengunjung lokal asal Kecamatan Labuhanratu, Ari, mengeluhkan teknis berwisata di TNWK yang terkesan ribet. Pengunjung harus masuk dengan kendaraan yang disediakan pengelola. Sebelumnya, pengunjung bisa masuk dengan kendaraan sendiri.
“Bedanya kalau bawa kendaraan sendiri kita bisa pulang sewaktu-waktu tidak harus menunggu, tapi kalau berangkat bareng satu kendaraan sepertinya ribet,” kata Ari.
Selain itu, Ari juga mengeluhkan tarif tiket masuk yang dinilainya mahal. Setiap pengunjung dikenakan biaya Rp40 ribu, termasuk jasa parkir, jasa naik kendaraan dari rest area menuju Way Kambas, dan biaya tiket masuk.
“Kalau saya masuk sama istri, anak satu atau dua sudah berapa 4 orang Rp160 ribu. Berat bagi saya sebagai wisata lokal, untung hari ini ada diskon 50 persen kalau ga ada diskon gak jadi masuk saya,” kata Ari.
Keluhan serupa juga diungkapkan pengunjung lainnya, Dewi. Dewi menilai, tarif tiket masuk Rp40 ribu terlalu mahal untuk objek wisata lokal.
“Kalau untuk wisatawan luar kota mungkin tidak apa-apa, tapi untuk wisata lokal seperti kami ini terlalu mahal,” kata Dewi.
Kepala Sub Direktorat Pemanfaatan Jasa Wisata Kawasan Alam Konservasi Agung mengatakan, cara berwisata TNWK saat ini berbeda dengan sebelumnya. Pengunjung tidak diperbolehkan terlalu massif ada di dalam Pusat Latihan Gajah (PLG) sehingga dibatasi maksimal 160 orang.
“Karena Way Kambas saat ini bukan objek wisata massif seperti dulu, melainkan wisata edukasi dan tempat konservasi,” kata Agung.
Agung mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait teknis berwisata dan tarif tiket masuk. Tujuannya, agar pengunjung lebih nyaman dan puas saat berwisata ke TNWK.***