PANTAU LAMPUNG —Warga di Pekon (desa) Patoman, Pagelaran, Pringsewu, dihebohkan dengan penemuan jenazah seorang pria yang tewas akibat gantung diri di dalam sebuah gubuk kosong.
Korban diidentifikasi adalah SO (61), seorang pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang beralamat di Dusun Patoman II, Pekon Patoman, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu.
Iptu Hasbulloh, Kapolsek Pagelaran, saat dihubungi oleh media membenarkan insiden tersebut. Menurutnya, peristiwa gantung diri pertama kali terungkap oleh seorang pasangan suami-istri yang tinggal di dekat lokasi kejadian, sekitar pukul 16.10 WIB.
Saksi melaporkan bahwa korban terlihat berdiri di depan gubug yang kosong, tanpa ada gerakan yang mencurigakan. Melihat ketidakberdayaan korban, pasangan suami-istri itu segera memberitahu warga sekitar dan berinisiatif melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.
Setelah mendekati lokasi, terungkap bahwa korban telah mengakhiri hidupnya dengan menggunakan seutas tali tambang berwarna orange yang diikatkan pada balok gubug. “Saksi berlari memberitahu warga sekitar dan kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian,” ujar Iptu Hasbulloh pada Sabtu malam 7 Oktober 2023.
Pihak kepolisian segera bertindak setelah menerima laporan dari warga. Mereka melakukan olah tempat kejadian perkara dan berbagai tahapan penyelidikan. Jenazah korban dievakuasi dan diperiksa bersama tim medis dari puskesmas Pagelaran setelah proses identifikasi.
Kapolsek mengungkapkan bahwa hasil pemeriksaan awal menunjukkan adanya bekas jeratan di leher korban dan memar di punggung, yang diduga sebagai efek penyakit jantung yang dideritanya. “Ditemukan juga ciri khas bunuh diri di tubuh korban,” tambahnya.
Kapolsek menyimpulkan bahwa kematian korban merupakan akibat bunuh diri. Dia menduga bahwa motif di balik tindakan nekat tersebut adalah depresi yang diakibatkan oleh penyakit jantung yang tak kunjung sembuh.
Keterangan dari keluarga korban memperkuat dugaan ini, dengan menyatakan bahwa beberapa jam sebelum ditemukan, korban terlihat mengalami muntah-muntah, diperkirakan sebagai reaksi terhadap penyakitnya yang kambuh. Korban telah berjuang melawan penyakit jantung selama beberapa tahun dan menjalani operasi pemasangan ring tanpa kesembuhan.
“Penyelidikan masih berlanjut, namun dugaan awal adalah depresi akibat penyakit jantung menahun yang tidak kunjung sembuh,” ungkap Kapolsek.
Jenazah korban telah diserahkan kepada keluarga untuk pemakaman, karena keluarga tidak bersedia melakukan proses otopsi setelah menerima kenyataan tersebut.