Warga Kabupaten Lampung Timur mengeluhkan banyak ruas jalan penghubung yang rusak parah.
Tak sedikit jalan penghubung milik provinsi, kabupaten dan kecamatan saat ini tak dapat dilintasi kendaraan roda empat.
Widodo, warga Desa Giri Mulyo, Kecamatan Marga Sekampung mengatakan, sejak belasan tahun, jalan menuju desa berpenduduk sekitar lima ribu jiwa itu tak tersentuh perbaikan. Padahal, desa tersebut punya komoditas primadona yakni alpukat siger.
Saat panen raya, warga dapat menghasilkan ratusan juta. Selain alpukat, desa tersebut merupakan lumbung jagung, singkong, pisang, kelapa dan palawija lain.
Akibat jalan yang berjarak kurang sepuluh kilometer dari desa tetangga itu rusak parah, wargapun kesulitan menjual hasil panennya.
“Saking parahnya jalan, warga luar desa atau luar kecamatan enggan ke desa kami. Apalagi mobil kecil nggak bisa melintas,” ujar Widodo yang diamini warga lainnya.
Oleh sebab itu, kata dia, karena desa mereka termasuk penghasil devisa lewat hasil bumi, warga minta pemerintah segera memperbaiki ruas jalan yang rusak tersebut.
“Karena sudah belasan tak tersentuh pembangunan, kami mohon Pemkab Lampung Timur peduli dan segera merenovasi jalan menuju desa kami,” pungkas Widodo.
Hal senada dikeluhkan Syahrudin warga Tanjung Mas, desa Pakuan Aji, kecamatan Sukadana, Jalan penghubung dari desanya menuju ibukota kabupaten sangat memprihatinkan.
Sepanjang jalan tersebut, rusak parah dan nyaris tak dapat dilintasi kendaraan roda empat. Akibat kerusakan itu, warga butuh waktu dua jam lebih untuk tiba di ibukota kabupaten. Padahal, jika jalan tersebut mulus, maka waktu yang dibutuhkan kurang dari satu jam.
“Sudah puluhan tahun kami mendambakan jalan yang baik. Tapi hingga saat ini belum ada perbaikan,” keluh pria itu.
Pemantauan pantau Lampung.com, Rabu (8-3), jalan rusak di Lampung Timur tak hanya milik kecamatan dan kabupaten. Tapi sejumlah ruas jalan milik pemprov rusak parah.
Jalan provinsi yang rusak parah yakni jalan penghubung Labuhan Maringgai menuju Jabung. Karena ruas jalan rusak parah, pengemudi roda empat atau sepeda motor harus waspada. Sebab, tak sedikit lubang menganga yang dapat mengancam keselamatan pengemudi.
“Saat musim hujan banyak pengemudi sepeda motor terjungkal karena masuk ke lubang,” ujar Hasan, warga Jabung.
Menurut keterangan warga, jalan milik provinsi itu sudah bertahun-tahun tak diperbaiki. Padahal jalan tersebut adalah jalan utama bagi warga untuk mengeluarkan hasil panen mereka.
“Saking parahnya jalan, dari Jabung ke Labuhan Maringgai butuh waktu dua jam. Padahal jaraknya nggak terlalu jauh,” kata Hasan.
Selain jalur Labuhan Maringgai-Jabung, jalan milik provinsi yang rusak parah juga terjadi pada lintasan Desa Bumi Jawa, Kecamatan Batanghari Nuban menuju Kecamatan Purbolinggo.
Pada jalur tersebut terdapat beberapa titik rusak parah. Sehingga pengguna jalan harus ekstra hati-hati melintasi jalur tersebut.
Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Lampung Timur M.Yusuf. Hr mengatakan, selama dua tahun terjadi pandemi Covid-19 melanda dunia termasuk Lampung Timur, pemerintah menunda pembangunan sejumlah infrastruktur termasuk jalan. Sebab, anggaran untuk membangun sejumlah ruas jalan yang rusak dialihkan untuk bantuan sosial dan penguatan ekonomi rakyat.
“Karena pandemi sudah hampir berakhir, Insaa Allah pembangunan infrastruktur termasuk jalan akan segera dipulihkan atau diperbaiki,” pungkas Yusuf.
(Asir)