LAMPUNG TIMUR PL, PL– Nelayan muara Gadingmas sulit mendapat solar akibat SPBN setempat kehabisan kuota.
Hal tersebut dikatakan oleh Tokoh Nelayan Lampung Timur Andi Baso, Senin (19/12/2022).
Namun pengelola SPBN kata Andi, sedang bertolak ke Pertamina untuk membahas terkait kuota solar, diharapkan sisa 10 hari di tahun 2022 ini SPBN Muara Gadingmas bisa mendapatkan kuota solar.
“Kuota solar SPBN Muara Gadingmas 2022 sudah habis, sementara masih ada sisa 10 hari lagi untuk menunggu tahun 2023,” kata Andi Baso.
Artinya jika sepuluh hari kedepan tidak mendapat kuota solar maka nelayan akan kebingungan untuk mendapat solar, dan harus menunggu awal 2023 untuk mendapatkan solar dari SPBN.
“Maka dari itu nelayan berharap pemerintah dan Pertamina bisa memperjuangkan nelayan dengan menambah kuota untuk keperluan 10 hari kedepan,” terang Andi Baso.
Tokoh nelayan tersebut mengakui jika 10 hari kedepan tidak ada solar nelayan pasti akan membeli melalui tengkulak dengan harga tinggi, setidaknya 10 ribu per liter.
Kata dia, kenapa harga di tengkulak tinggi tidak sesuai dengan harga subsidi, karena tengkulak membeli solar di SPBU dan harus mengeluarkan biaya transport tambahan dari SPBU untuk menghantar solar kepada nelayan.
“Perlu diketahui untuk membeli solar di SPBU tidak mudah, apalagi untuk kebutuhan nelayan sentra kendaraan darat seperti mobil saja perlu antre Berjam Berjam di SPBU”,” kata Andi Baso.
Solusi yang harapkan oleh nelayan, adalah tambahan kuota di SPBN sehingga nelayan bisa mencari rejeki di musim baratan saat ini.
“Yang paling terasa kaum buruh nelayan kalau solar susah tidak bisa bekerja sentra mereka tidak ada kerjaan lain, utang untuk kebutuhan keluarga sama juragan nya solusinya jika tidak bisa bekerja,” ucap tokoh nelayan tersebut.
(Asir)