MENGGALA, PL—Petani singkong Tulang Bawang menjerit akiba pupuk langka serta lonjakan harganya sehingga terjadi peningkatan biaya produksi yang jauh dari ekspektasi mereka. Ditambah, anjloknya harga singkong.
Kurang lebih Tulang Bawang mempunyai ladang singkong yang luasnya mencapai 27.410 hektar. Tapi lantaran ragam masalah yang kini dihadapi petani ubi kayu justru akan mengancam produktivitas serta kualitas dan kuantitas singkong Tulang Bawang.
Kompleksnya permasalah petani di sana telah didengar Bupati Tulang Bawang, Winarti. Cepat dan tepat, ia komunikasikan langsung hal ini dengan komisi IV DPR RI bidang pertanian, lingkungan hidup, kehutanan dan kelautan, yakni Sudin.
Koordinasi itu terlaksana di ruang rapat utama Setdakab Tulang Bawang pada Kamis, 3 November 2022.
Winarti menyampaikan terima kasih kepada Sudin dan para petani singkong Tulang Bawang. Diharapkan, koordinasi ini diharapkan akan menghasilkan solusi segera mungkin singgah para petani kembali mendapat keuntungan yang relevan, apalagi di tengah isu krisis pangan dunia dan resesi ekonomi.
“Saya yakin produktivitas dan hasil panen ubi kayu kita dapat lebih ditingkatkan, dengan sinergi dan kerjasama yang baik antara pemerintah pusat dan daerah bersama unsur DPR dalam memperhatikan kepentingan petani,” ujar Bupati Tulang Bawang.
Turut hadir dalam giat itu, Ketua DPRD Kabupaten Tulang Bawang, Sekda Tuba, Kepala Balai Pelatihan Pertanian Lampung, Dr. Abdul Roni, Direktur utama PT PUSRI Tri Wahyudi Saleh beserta Tim PT Pusri serta Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkup Pemerintah kabupaten Tulang Bawang.
Kemudian, acara dilanjut rangkaian penyerahan bantuan DEMPLOT Pupuk NPK dari Direktur Utama PT. PUSRI Palembang kepada Ketua Pengurus Wilayah RM -NU Lampung & Apresiasi Berupa TV LED 32 inch sekaligus Penyerahan Bantuan 8 Ton Pupuk NPK dari Direktur Utama PT. PUSRI.
(Gun)