SEMARANG, PL– Duo Cello Asep Hidayat Wirayudha dan Neam SR Hidayat tampil memukau public Kota Semarang. Konser bertajuk: Music for Humanity” yang dipersembahkan Iwan Music Semarang digelar di Gedung Balaikota Semarang, Jalan Pemuda, Semarang, Senin (10/10/2022).
Owner Iwan Music Semarang, Evelin berharap kehadiran Duo Cello ini bisa menigkatkan apresiasi madyarakat Semarang terhadap musik klasik. Di Samping itu juga bisa menjadi contoh dan pembelajaran bagi siswa-siswi Iwan Music.
“Setidaknya kehadiran Master Cellist Asep Hidayat dan Neam SR Hidayat ini bisa mengedukasi masyarakat dan juga siswa-siswi kami,” ujar Eveline.
Konser ini sendiri merupakanbagian rangkain tour Duo Cello yang menyambangi 4 Kota; Jakarta, Bandung, Semrang dan Surabaya. Di Kota Semarang Duo Cello tampil dalam dua pergelaran di Balaikota untuk public Semrang dan di Sekolah Bina Bangsa.
Kedua cellist ni tampil ciamik dari setiap nomor-nomor yang dipersembahkannya. Kedua tampil ngeblend, menyatu, dan energik. Penampilannya dibagi menjadi dua sesi. Sebelum penampilan awalnya dibuka dengan unjuk krbolehan siswa-siswi Iwan Music Semarang memainkan piano, biola dan gitar.
Setelah tampil pada sesi pertama yang memesona saat jeda diisi kembali oleh pegrlsrsn ansaemble music persembahan siswa siswi Iwan Music. Pada penampilan kedua cellist yang juga merupakan bapak dan anak ini memainkan nomor-nomor yang menggairahkan dan indah. Tak lupa juga mereka mengusung dua nomor lagu dari tanah air.
Penampilan kedua cellist ini memuaskan penyuka music klasik yang hadir di tengah gerimis. Nyaris sempurna, kalua pun ada kurang akustik gedung yang tak mendukung dan lighting, serta derit pintu di tengah repertora berlangsung.
Tentang Duo Cellist
Asep Hidayat Wirayudha, mengatakan, rangkain tour Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya ini digelar sebelum Neam berangkat ke Amerika. “Konser Duo Cello ini sebelum Neam ke Amerika. Sebelumnya, memang kami pernah juga main bersama,” ujar Dhen panggilan karib Dosen ISI Jogjakarta ini.
Asep Hidayat sendiri merupakan Dokotor music yang juga salah satu cellist terdepan Indonesia. Tak terhitung lahi repertoar Renaisance hingga Kontemporer baik untuk solo cello maupun Musik Kamar dipergelarkannya.
Pada tahun 2013, Asep berhasil menjelajah tour 100 Kota di Indonesia dan kota-kota di Eropa serta kota-kota di Asia bersama pianis Ary Sutedja. Kemudian pada tahun Asep diganjar penghargaan kebudayaan David Award sebagai musisi yang membawakan karya-karya komponis Yunani untuk cello. Dhen juga pernah tampil bersama 1000 cellist di Kobe dalam rangka olimpiade cello se-Asia Pasifik.
Kemudia Dhen bergabung dengan orkes profesional di Jepang bersama Heindrich Sultz Ensambel pada tahun 1999-2002, serta dengan Australian Virtuaoso Ensambel pada tahun 1997.
Belajar cello pertama di Sekolah Menengah Musik (1982), di bawah asuhan Yoesbar Djaelani. Kemudian melanjutkan ke ISI Yogyakarta (1986 di bawah bimbingan Rene Berman). Pada tahun 1997-2001, dengan biasiswa penuh ia melanjutkan studinya di Osaka-Jepang ke jenjang Master Performance di bawah bimbingan Prof. Aichi Oki. Saat ini ia menjadi tenaga pengajar di ISI Yogyakarta jurusan Performance dan mengajar Cello dan Musik Kamar. Tahun 2014 ia melanjutkan program Doktoralnya di bidang Pertunjukan di Pascasarjana ISI Yogyakarta.
Sedangkan Neam S.R Hidayat pertama kali belajar Cello pada tahun 2006 hingga sekarang dengan Asep Hidayat Wirayudha yang tak lain adalah ayahnya. Aktif berpartisipasi dalam ensamble, orkestra, Musik Kamar maupun Solis. Pernah mengikuti Masterclass dengan Alexander Boyarski (UK), Damien Ventula (France), Daniel Kurtz (Austria), Adrian Prabava (Germany), Doris Hochscheid (Netherland) Jean Willem Troost (Netherland) dan Leslie Tan (Singapore). Pernah mengikuti kompetisi di 3rd Singapore International Performers’ Festival 2010, “Bronze Prize”, “the most Favorite Performer”, 3rd International Festival of Young Musician2014, Azerbaijan. Setelah selesai menyelesaikan S2 nya di ISI Jogjakarta, Neam tetap aktif bermain musik dan ke depan bakal ke Amerika mengejar cita-citanya.
(*)