‘kita berjauhan
tapi karena iman
kita berdekatan’
…
Sebait puisi karya Isbedy Stiawan ZS, pengampu Lamban Sastra yang dikutip di awal lahir dari keprihatinan atas nasib bangsa Palestina yang sejak jelang Idul Fitri kembali diporak-poranda zionis Israel. Nasib rakyat Palestina tak kunjung menikmati kemerdekaan.
Untuk membangkitkan kepedulian kemanusian, Lamban Sastra Isbedy Stiawan ZS bekerja sama dengan Pondok Santap Taman Untung menggelar “Malam Seni Pduli Palestina”, Sabtu (22/5/2021) dimulai pukul 19.30.
Direktur Lamban Sastra, Erika Novalia Sani sebagai penggagas bersama Muchlas E. Bastari owner Pondok Santap Taman Untung, kemarin sore (18/5) menjelas, kegiatan ini sebagai bukti kepedulian komunutas di Lampung pada persoalan kemanusian di Palestina.
“Nasib bangsa Palestina sedang diporak-porandakan dam diinjak-injak oleh zionis Israel,” jelas Erika.
Muchlas menambahkan, dengan kepedulian kemanusiaan ini, bisa menjadi semangat rakyat Palestina yang tengah diuji iman dan hidup beragamanya.
“Lewat malam seni ini kita kirimkan doa pada bangsa Palestina agar kuat untuk memerangi kekejaman zionis Israel tersebut,” katanya.
Gelar “Malam Seni Peduli Palestina” ini, selain baca puisi dan seni lainnya, diharapkan ada testimoni dari tokoh di Lampung.
“Kami berharap tokoh di Lampung, seperti politisi dan tokoh lintas organisasi bisa hadir untuk baca puisi maupun orasi (testimoni),” imbuh Erika didampingi Sekretaris Lamban Sastra, Muhammad Alfariezie.
Dikatakan Erika, “Malam Seni Peduli Palestina” mengusung tema ‘Palestina Memanggil, Kami Kutuk Israel’ diharapkan disambut oleh seniman dan tokoh publik di Lampung.
Gagasan yang spontan Erika dan Muchlas itu dihadiri Isbedy Stiawan ZS sebagai Pengampu Lamban Sastra.
Masih kata Erika, beberapa seniman dan tokoh sudah menyatakan siap hadir dalam kegiatan ini. “Kami juga mengundang organisasi yang selama ini peduli mendukung dan menyalurkan dana bantuna ke Palestina Mungkin ad yang ingin menyumbang,” ujar dia.